KEGIATAN PASKIBRA SMP Kartika II – 2
Assalamualaikum wr.wb
Pendahuluan :
Pembinaan dan pengembangan regenerasi dari suatu organisasi (Ekstrakulikuler) sangatlah penting untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan acuan dan tujuan yang hendak dicapai peserta didik yang juga merupakan generasi muda dan kader perjuangan penerus bangsa adalah anggota masyarakat yang berusaha membangun dan mengembangkan dirinya pada jalur,jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk didalam pendidikan pada jalur organisasi.
Generasi muda atau regenerasi yang didalamnya termasuk para Siswa SMP Kartika II – 2 Bandar Lampung yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Paskibra adalah penerus cita-cita perjuangan Paskibra SMP Kartika II-2 dan sumber insani untuk mengangkat nama baik dan mengharumkan Citra SMP Kartika II-2 dikalangan luar melalui jalur partisipasi akan kegiatan dan kepiawaian kiprah Paskibra SMP Kartika II-2.
ISI :
Sejarah Paskibra
-; Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soeharto, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
· Pasukan 17 / pengiring (pemandu),
· Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
· Pasukan 45/pengawal
Dari sejarah tersebut kebanyakan sekolah di indonesia mengembangkan paskibra sudah banyak lomba-lomba paskibra di indonesia. Sudah banyak sekali juara-juara paskibra salah satunya di SMP Kartika II-2. Di SMP Kartika II-2 sangat sekali mengembangkan ekskul paskibra.
Demikian tugas saya , saya mohon maaf atas kesalahan yang tidak berkenan
Sekian
Wasalamualaikum.wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar